Saat hari Natal jalan di berbagai belahan dunia akan dimeriahkan dekorasi juga musik untuk menyambut perayaan umat Kristiani tersebut. Suasana perayaan itu terasa lebih meriah juga ramai di saat hari Natal itu tiba. Tetapi tidak semua daerah mengalami perasaan itu karena terdapat beberapa negara yang juga melarang perayaan natal di negaranya.
4 Negara Yang Melarang Perayaan Natal
Sejumlah negara yang melarang perayaan natal diantara lainnya adalah sebagai berikut :
Somalia
Negara Somalia memutuskan untuk melarang perayaan Natal juga Tahun baru, melalui Sheikh Mohamed Kheyrow Direktur Kementerian Agama Somalia. Alasan mengapa dilarang adalah karena mereka menganggap perayaan Natal tersebut tidak berkaitan dengan Islam, dan seluruh penduduk di Somalia adalah seoarang muslim juga tidak ada komunitas kristen disana.
Tajikistan
Kementerian Pendidikan negara Tajikistan mengeluarkan keputusan melarang menggunakan kembang api untuk perayaan tahun baru, juga acara makan meriah serta pengumpulan uang juga pemeberian hadiah . Selain itu dalam keputusan tersebut juga melarang pemasangan pohon natal baik ditebang ataupun buatan untuk sekolah juga universitas.
Alasan mengenai hal itu menyebabkan banyak kasus kekerasan disana, dan salah satunya penikaman sampai mati seorang laki-laki berjubah santa pada tahun 2011 lalu. Kejadian itu terjadi sebelum ulama terkemuka mendesak umat muslim agar tidak bekerjasama untuk liburan Natal juga Tahun Baru di Tajikistan.
Brunei Darussalam
Kementerian Agama negara Brunei Darussalam menetapkan peraturan larangan merayakan Natal di tahun 2014 tepatnya. Didalam peraturan itu menyebutkan bahwa warga muslim juga non muslim yang memiliki tempat usaha juga restoran tidak dapat menghiasinya utuk dekorasi Natal disana. Walaupun seperti itu, masyarakat di Brunei masih dapat merayakan Natal disana tetapi tidak boleh berada di tempat umum.
Korea Utara
Pemerintahan Korut mengontrol secara ketat segala sesuatu yang ada di sana dalam bentuk apapun, juga termasuk perayaan hari besar dan seperti hari Natal yang termasuk perayaan hari besar. Korea Utara tidak ada tanggal merah kecuali saat hari ulang tahun pemimpin Korea Utara tersebut. Walaupun sebenarnya negara itu membebaskan Masyarakat untuk beragama sesuai pilihannya, Masyarakat yang didapati ketahuan untuk merayakan hari Natal dapat dipenjara disana.