Diseksi aorta adalah kondisi medis serius di mana lapisan dalam arteri aorta (pembuluh darah utama yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh) terpisah atau robek, sehingga menyebabkan darah mengalir di antara lapisan dan menciptakan rongga palsu. Diseksi aorta bisa menjadi kondisi yang mengancam jiwa dan memerlukan perawatan segera. Berikut adalah penjelasan tentang penyebab, gejala, dan cara mengobati diseksi aorta:
**Penyebab:**
Diseksi aorta biasanya disebabkan oleh kombinasi faktor tekanan darah tinggi dan melemahnya dinding arteri. Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit ini meliputi hipertensi (tekanan darah tinggi), penyakit arteri koroner, kelainan struktural pada katup jantung, penyakit jaringan ikat seperti sindrom Marfan atau sindrom Ehlers-Danlos, cedera dada atau trauma, dan penggunaan kokain atau narkoba terlarang.
**Gejala:**
Gejala diseksi aorta bisa sangat bervariasi, tergantung pada area yang terkena dan seberapa serius kondisinya. Beberapa gejala yang mungkin muncul meliputi:
1. **Nyeri Dada:** Nyeri dada tiba-tiba dan hebat, seringkali digambarkan sebagai nyeri menusuk atau terbakar, yang bisa menjalar ke punggung, leher, bahu, atau perut.
2. **Sesak Napas:** Kesulitan bernapas atau sesak napas bisa terjadi akibat tekanan darah tinggi atau terganggunya pasokan darah ke paru-paru.
3. **Pusing atau Pingsan:** Kekurangan pasokan darah ke otak dapat menyebabkan pusing, kebingungan, atau pingsan.
4. **Penggumpalan Darah:** Diseksi aorta juga bisa memicu penggumpalan darah atau emboli yang dapat menyebabkan masalah pada organ lain.
**Cara Mengobatinya:**
Diseksi aorta adalah kondisi darurat medis yang memerlukan tindakan segera di rumah sakit. Pengobatannya melibatkan:
1. **Bedah Darurat:** Jika penyumbatan arteri terjadi dan mempengaruhi aliran darah ke organ vital, operasi darurat mungkin diperlukan untuk memperbaiki lapisan arteri yang robek dan mencegah perdarahan lebih lanjut.
2. **Obat-obatan:** Dokter mungkin meresepkan obat-obatan untuk mengurangi tekanan darah, mengendalikan nyeri, atau mencegah komplikasi.
3. **Pemantauan dan Perawatan:** Pasien yang telah menjalani perawatan untuk diseksi aorta akan dimonitor dengan ketat di rumah sakit untuk memastikan kondisi stabil dan tidak ada komplikasi.
4. **Pemulihan dan Pengawasan:** Setelah perawatan awal, pasien harus menjalani pemulihan yang cermat dan mengikuti pengawasan medis berkala untuk memastikan bahwa arteri aorta sembuh dengan baik.
Pencegahan terbaik untuk menghindari diseksi aorta adalah dengan menjaga tekanan darah normal, mengelola faktor risiko, seperti diabetes dan kolesterol tinggi, serta berkonsultasi dengan dokter secara rutin. Jika Anda mengalami gejala seperti nyeri dada yang hebat atau gejala lain yang mencurigakan, segera cari perawatan medis darurat.