Media sosial baru ini digemparkan dengan beberapa foto kehidupan lansia di Panti Dhuafa Lansia Ponorogo, Jawa Timur.
Foto itu membuat warganet merasa iba, penyebabnya karena melihat sejumlah lansia lagi tidur di atas ranjang yang terbuat dari semen coran.
Pihak pengelola Panti Dhuafa Lansia Ponorogo tersebut, bernama Rama dan membenarkan dengan kondisi tersebut benar keadaanya. “Kondisinya memang benar seperti keadaan tersebut,” ucap Rama, Rabu (20/11).
- Ranjang semen coran khusus lansia tidak layak
Walaupun seperti itu, Rama mau meluruskan informasi yang sudah beredar. Keadaan yang sesungguhnya, tempat tidur semen coran itu tidak untuk seluruh penghuni panti lansia. Tetapi ranjang semen coran itu khusus bagi lansia yang telah tidak produktif.
Selanjutnya Rama mengungkapkan lagi, jika ranjang semen coran itu dibuat karena para penghuni sering buang air kecil juga besar (BAB) pada tempat tidur tersenut, makanya pengurus panti dengan sengaja membuat ranjang semen coran agar mudah untuk membersihkannya dari kotoran.
“Saat mereka tidur diberi spons serta perlak di atas semen coran itu,” Rama menjelaskannya.
- Alasan pengurus buat ranjang semen coran bagi lansia yang sudah tidak produktif lagi
Rama melanjutkan, selain itu, ranjang semen coran yang menuai kontroversi tersebut, bertujuan dibuat agar tahan lama dan tidak mudah rusak. Jika ranjang terbuat dari kayu maka akan dapat cepat rapuh menurutnya.
“Setiap hari pengurus kami membersihkan tempat tidur itu dengan cara diguyur air bersih. Jika dari kayu akan rapuh karena setiap hari basah terkena air,” ujar Rama.
- Ranjang semen juga bahi penghuni yang telah meninggal dunia
Kata Rama sekarang ini ada 80 penghuni panti lansia itu. Mereka merupakan lansia terlantar baik itu dari jalanan juga kiriman dari polsek atau juga kiriman dari rumah sakit kondisinya terkadang kurang sehat.
“Lansia yang ada disini telah banyak yang meninggal dunia, jadi tempat tidur semen coram itu juga bagi penghuni yang meninggal dunia. Kalau ada yang duduk juga jalan ke kamar itu hanya untuk bersantai,” tambahnya.
- Pemilik panti mengakui fasilitas yang diberikan belum layak untuk lansia, dan itu lebih baik daripada para lansia tersebut tidur di emperan jalan
“Lansia masih produktif tidurnya di ranjang kayu juga di lantai beralaskan busa. Rama memahami jika apa yang dia berikan untuk para lansia tersebut belum memadai, sebab memang terbatas dengan keuangan atau dana.”Ungkap Rama.
“Jika dikatakan layak itu belum namun itu lebih baik daripada mereka tidur di emperan toko juga jalanan sekitar. Paling tidak mereka disini kami rawat juga memiliki keluarga,” tambahnya.